Rabu, 21 Mei 2014

MANAJEMEN OPERASI


            Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.
            Fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
            Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

            Tanggung Jawab Manajer Operasi
 1.Menghasilkan barang dan jasa.
 2.Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
 3.Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.

            Ruang Lingkup Manajemen Operasi
            a. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
            b. Seleksi dan perancangan disain produkÜ
            c. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
Ü
            d. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
Ü
            e.  Rancangan tata letak dan arus kerja
Ü
           
            Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

            Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :
 1.Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
Ü
 2.Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
Ü
 3.Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
Ü
4. Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
5. Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.

            Pengertian Sistem Produksi :
            Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan barang dan jasa.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
 1. Proses produksi yang kontinyu
 2. Proses produksi terputus-putus
3,  Proses produksi bersifat proyek 

            STRATEGI OPERASI
            Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
 Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
 Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
 
            PERENCANAAN PABRIK
            Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien.


            Pemilihan Lokasi Pabrik
            Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.

            Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
            Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.


 Sumber: http://jurnalmanajemenoperasional.blogspot.com/

Senin, 12 Mei 2014

Something we should or shouldn't do and can or can't do


LIBRARY :
a.       You are not allowed to eat in the library
b.      You are allowed to read some books from the library
c.       You are not supposed to laugh in the library
d.      You are supposed to go to the library every week

MUSEUM :
a.       You are not permitted damaging items contained in the museum
b.      You are permitted to read history in the museum
c.       You are not expected to eat at the museum
d.      You are expected to keep historical items

RESTOURANT
a.       You are allowed to eat in restorant
b.      You are not allowed to smoke in this restaurant
c.       You are supposed to eat while talking on the restaurant
d.       You are not supposed to bring animals

TRAM
a.       You are permitted to play games in your handphone
b.      You are not permitted bring your animals
c.       You are expected to give your crunches to pregnant women
d.      You are not expected to sit in the floor

PARK
a.        You are allowed to play in the park
b.       You are not allowed to destroy the garden
c.       You are supposed to dispose of waste in place
d.      You are not supposed to destroy the garden

Rabu, 07 Mei 2014

ANALISIS FUNDAMENTAL


Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan
            Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu : keuntungan (profitability) , harga (price ), likuiditas (liquidity), daya ungkit (leverage), dan efisiensi.

Rasio laba terhadap saham beredar (EPS)

EPS= Keuntungan bersih / Jumlah saham beredar

Rasio pertumbuhan EPS

Diperoleh dengan memperbandingkan nilai rasio laba terhadap saham beredar (EPS)pada tahun berjalan dengan nilai EPS pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham.

Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham

P/E Ratio = Harga saham / EPS
Biasa juga disebut dengan P/E Ratio yang dihitung dengan cara membagi harga saham dengan keuntungan perlembar saham. Rasio ini digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan P/E Ratio rata-rata dari perusahaan dalam kelompok industri sejenis.

Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (PEG ratio)

PEG Ratio = P/E ratio / pertumbuhan tahunan EPS

Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)

P/S Ratio = Harga saham / penjualan per lembar saham

Rasio harga saham terhadap nilai buku (PB/V Ratio)

PB/V Ratio = Harga saham / (total harta - total hutang)

Rasio hutang perseroan

Debt Ratio = Total Utang / Total Aset

Margin pendapatan bersih

Margin pendapatan bersih= Pendapatan bersih / Total penjualan

Perputaran inventaris

Perputaran inventaris=Biaya barang yang terjual /Inventaris

Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_fundamental

Penerapan PSAK NO.16


PSAK 16 (revisi 2007): Aset Tetap paragraf 45 mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan untuk aset tetap yang tersedia untuk dijual. Namun dalam ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap paragraf tersebut dihapus karena pengaturan untuk aset tetap yang dimiliki untuk dijual dapat mengacu pada PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
Aset tetap adalah aset berwujud yang:
a.  dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
b. diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
PERBEDAAN DENGAN IFRSs
ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 16 Property, Plant, and Equipment per Januari 2009, kecuali untuk hal-hal sebagai berikut:
1. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap paragraf 03 mengenai ruang lingkup dimana untuk aset biologik terkait aktivitas agrikultur termasuk dalam ruang lingkup PSAK 16 (revisi 2011). Hal ini berbeda dengan pengaturan yang ada dalam IAS 16 Property, Plant and Equipment paragraf 3 dimana aset biologik terkait aktivitas agrikultur dikecualikan dalam ruang lingkup.
2. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap memberikan tambahan pada paragraf 43 mengenai perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi yang tidak ada pengaturannya dalam IAS 16.
3. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap tidak mengadopsi pengaturan dalam IAS 16 paragraf 80 mengenai ketentuan transisi karena tidak relevan.
4. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap memberikan ketentuan transisi pada paragraf 82 yang tidak ada dalam IAS 16.
5. ED PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap tidak mengadopsi pengaturan dalam IAS 16 paragraf 81, 81 A – F mengenai tanggal efektif karena tidak relevan.
6. IAS 16 Property, Plant and Equipment paragraf 68A mengenai penghentian pengakuan menjadi paragraf 69 pada ED PSAK 16 (revisi 2011) dan nomor paragraf selanjutnya disesuaikan.
Umur manfaat adalah:
a.  periode suatu aset yang diharapkan dapat digunakan oleh entitas, atau
b.  jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari suatu aset oleh entitas.
            Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan. Perolehan aset tetap semacam itu, walaupun tidak secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik masa depan dari suatu aset tetap yang ada, mungkin diperlukan bagi entitas untuk memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset lain yang terkait. Dalam keadaan ini, perolehan aset tetap semacam itu memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset, karena aset tersebut memungkinkan entitas memperoleh manfaat ekonomik masa depan yang lebih besar dari aset-aset terkait dibandingkan dengan manfaat ekonomik yang dihasilkan seandainya aset tersebut tidak diperoleh. Sebagai contoh, pabrik kimia mungkin menerapkan proses penanganan kimiawi yang baru dalam rangka memenuhi ketentuan lingkungan yang berlaku untuk produksi dan penyimpanan zat kimiawi berbahaya; perbaikan pabrik yang terkait diakui sebagai aset karena tanpa perbaikan tersebut entitas tidak dapat memproduksi dan menjual zat-zat kimiawi. Namun demikian, jumlah tercatat aset tersebut dan aset lain yang terkait harus di-review untuk menguji apakah telah terjadi penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset.
Penurunan Nilai
             Dalam menentukan apakah suatu aset tetap mengalami penurunan nilai, entitas menerapkan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset. Pernyataan tersebut menjelaskan bagaimana entitas me-review jumlah tercatat asetnya, bagaimana menentukan jumlah terpulihkan dari aset dan kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

Kompensasi untuk Penurunan Nila
 Kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan dimasukkan dalam laba rugi pada saat kompensasi diakui menjadi piutang.
            a. penurunan nilai aset tetap diakui sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset;
b.  penghentian pengakuan aset tetap yang usang atau dilepas ditentukan sesuai dengan Pernyataan ini;
c.  kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan harus dimasukkan dalam penentuan laba rugi pada saat kompensasi diakui pada saat menjadi piutang; dan
d. biaya perolehan aset tetap yang diperbaiki, dibeli atau dikonstruksi sebagai penggantian ditentukan sesuai dengan Pernyataan ini.

sumber  :http://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-PSAK-16.pdf