Rabu, 01 Juli 2015

akuntansi internasional tugas 1


NAMA           : Melia Ulfa
NPM               : 24211412
KELAS          ; 4EB13

1.      Perbandingan antara akuntansi internasional dari sudut pandang sejarah dan dari sudut kontemporer.

·      Akuntansi Internasional dari Sudut Pandang Sejarah
            Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi yaitu berawal dari negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Adanya keinginan pemerintah Italy untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.“Pembukuan ala Italy” digunakan untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik di Jerman. Profesi akuntansi publik sudah terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an.
            Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula. Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa di banyak negara, akuntansi tetap merpakan masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan professional. Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan negara lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin internasional
            Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan mi menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tshun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Paktik akuntansi laggris memyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga di seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.





·           Akuntansi Internasional dari Sudut Pandang Kontemporer
        Apabila usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendlian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi.
·      PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
            Dalam edisi kedua buku Pretice Hall, 1992: F.D.S. Choi dan G.G. Mueller mendefinisikan akuntansi internasional memperluas akuntansi berorientasi tujuan umum secara nasional dalam arti yang paling luas menjadi:
      1.Analisis perbandingan internasional
      2. Isu pengukuran dan pelaporan akuntansi yang bersifat khusus bagi transaksi bisnis multinasional dan bentuk bisnis perusahaan multinasional
      3.  Kebutuhan akuntansi dari pasar keuangan internasional
      4.  Harmonisasi perbedaan akuntansi diseluruh dunia dan pelaporan keuangan melalui politik, organisasi, profesional dan penetapan standar. Diminta evaluasi secara kritis terhadap definisi akuntansi internasional yang dikemukakan. Serta ajukan usulan perubahan untuk memperbaiki definisi tersebut dengan memberikan alasan terhadap setiap perubahan yang diberikan.
OPINI:
Sebelum menganalisis dibawah ini ada beberapa definisi tentang akuntansi internasional menurut beberapa ahli, diantaranya:
      1.      Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi diseluruh dunia.
      2.      Wolk & Tearney (1992; 578) menggagas bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu :
1. Absolute uniformity
2. Circumstantial uniformity
3. Purposive uniformity

            Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai. Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan. Sedangkan Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
            Pada dasarnya setiap orang berhak memiliki penilaian tersendiri atas suatu kondisi atau keadaan. Begitu pula dengan pendapat yang diutarakan oleh F.D.S. Choi dan G.G. Mueller. Jika dilihat per-point pendapat tersebut dibenarkan karena akuntansi internasional itu mencangkup skala internasional. Yang tentu didalamnya mencangkup pula beberapa analisis diantaranya:
            Adanya analisis perbandingan internasional. Analisis ini menelaah tentang pandangan tiap negara dalam menetapkan aturan dalam pelaporan akuntansi mereka. masing-masing negara menerapkan dengan standar dan praktek akuntansi yang sesuai dengan hukum nasional. Kemudian adanya isu pengukuran dan pelaporan akuntansi yang bersifat khusus bagi transaksi bisnis multinasional dan bentuk bisnis perusahaan multinasional. Maksudnya adalah bahwa operasi transaksi ini melintasi batas-batas negara.
             Pelaporan-pelaporan ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
Selanjutnya adanya akan kebutuhan akuntansi dari pasar keuangan internasional. Kebutuhan ini terutama untuk menarik para investor dari berbagai negara agar bersedia berinvestasi di Perusahaan negara tersebut. Dan yang terakhir adalah harmonisasi perbedaan akuntansi diseluruh dunia dan pelaporan keuangan melalui politik, organisasi, profesional dan penetapan standar. Hal ini dimaksudkan para akuntan perusahaan harus mempertimbangkan banyak aspek dalam laporan keuangan konsolidasi, seperti: GAAP, lingkungan sosial ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, sistem perpajakan, dan sebagainya yang akan menghasilkan fenomena kompetisi global yaitu etisi global mendorong akuntansi internasional berperan penting dan Standar baru yang melampaui batas-batas negara menjadi hal yang wajar digunakan. Standar dan praktek akuntansi masing-masing negara merupakan hasil interaksi faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya.Faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
1.    Sumber pendanaan
2.    Sistem hukum
3.    Perpajakan
4.    Ikatan politik dan ekonomi
5.    Inflasi
6.    Tingkat perkembangan ekonomi
7.    Tingkat pedidikan
8.    Budaya
           
            Harmonisasi akuntansi internasional saat ini merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi, pengungkapan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya (setidaknya dalam beberapa aspek) tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu sistem.
            Pengukuran Akuntansi
  • Penggabungan
  • Untuk penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagian besar menggunakan metode pembelian, yang disebut dengan amalgamation
  • Goodwill
  • Dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya).
  • Penilaian asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun
  • Biaya persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang dapat direalisasi, FIFO, dan rata-rata
  • Sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap masa penggunaan sewa
  • Sewa operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus
RANGKUMAN PERBEDAAN PRAKTIK AKUNTANSI

Amerika Serikat
Meksiko
Jepang
Cina
India
1.      Penggabungan usaha: pembelian atau pooling
Pembelian
Pembelian
Keduanya
Pembelian
Keduanya
2.      Goodwill
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
Kapitalisasi, dan amortisasi dan uji penurunan nilai
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
Kapitalisasi, dan amortisasi dan uji penurunan nilai
3.      Assosiasi
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
4.      Penilaian asset
Harga perolehan
Penyesuaian kisaran harga
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga perolehan
5.      Biaya depresiasi
Berbasis ekonomi
Berbasis ekonomi
Berbasis pajak
Berbasis ekonomi
Berbasis ekonomi
6.      Penilaian persediaan LIFO
Boleh
Tidak digunakan
Boleh
Dilarang
Dilarang
7.      Kemungkinan rugi
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
8.      Sewa pembiayaan
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
9.      Pajak tangguhan
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
10.  Cadangan untuk memuluskan pendapatan
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Beberapa

Sumber: Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta: Salemba Empat,2010.


           










Beberapa perkembangan akuntansi:
  • Akuntansi awalnya tidak lebih dari system pencatatan untuk jasa perbankan tertentu dan skema pemungutan pajak.
  • Timbulnya perusahaan modern mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara periodic.
  • Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga umum domestic dan international.
  • Akuntansi memperluas lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan teknologi informasi ke dalam system dan prosedurnya. 
PERKEMBANGAN
Delapan faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap perkembangan akuntansi, yaitu:
1. Sumber Pendanaan
  • Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris.
  • Dalam system berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan
2. Sistem Hukum
Ada dua orientasi dasar sistem hukum akuntansi, yaitu :
  • Kodifikasi hukum (sipil) : akuntansi digabungkan dalam bentuk hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur.
  • Kodifikasi umum (kasus) : berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap.
3. Perpajakan
Peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak.
a)   Pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama, contohnya di Jerman dan Swedia.
b)   Pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah beda, contohnya Belanda.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
  • Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris.
  • Pendudukan Jerman selama Perang Dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable.
  • Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhir perang dunia II.
5. Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
  • Kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritas asset.
  • Penilaiaan asset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur.
  • Penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya manusia, semakin berkembang.
7. Tingkat Pendidikan
Pendidikan akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu negara secara umum juga rendah.
8. Budaya
Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial):
1)      individualisme
2)      jarak kekuasaan
3)      penghindaran ketidakpastian
4)      maskulinitas
Hofstede, Garay menusulkan suatu kerangka kerja yang menhubungkan budaya akuntansi,
1.      Profesionalisme versus Ketetapan wajib pengendalian
  1. Keseragaman versus Fleksibilitas
  2. Konservatisme versus Optimisme
  3. Kerahasiaan versus Transparansi
KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori, yaitu:
1.      Pertimbangan: bergantung pada pengetahuan, intuisis dan pengalaman
  1. Secara Empiris: menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi.
Empat Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi
- Berdasarkan pendekatan makroekonomi Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengkoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional.
- Berdasarkan pendekatan mikroekonomi Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki
- Berdasarkan pendekatan disiplin independen Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan.
-Berdasarkan pendekatan yang seragam Akuntansi distandarisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administratif oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan dan penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.

1 komentar: